Hidup di Asrama itu sesungguhnya sangatlah enak,
rasa ‘enak’ ini akan semakin terasa ketika kamu udah kehabisan uang, kiriman,
pakaian, alat mandi dan lain sebagainya, kehabisan uang kok di bilang enak?,
jangan salah… titik enaknya bukan pada masalah “kehabisan”-nya tetapi pada
pemecahan masalahnya.
Karena di Asrama kita hidup bersama (dan ber-ramai-ramai) kita bisa punya
kebiasaan untuk memecahkan masalah bersama, gotong royong dan istilah kerennya solider, di saat
kamu ga punya atau kekurangan sesuatu kamu tak perlu berpikir keras hingga
stress, cukup dengan satu kata “Pinjam”
Contoh kasus sederhana :
Abay (nama
samaran) terlambat mandi sore karena baru saja pulang dari kabur ke Singkawang,
otomatis ketika datang di asrama Ruang Pakaian sudah di kunci, sementara
dirinya belum mandi dan merasa sangat gerah. Selain itu jika ketahuan
pendamping kemungkinan besar ia akan dihukum.
Pemecahannya, Abay akan segera
menuju ke Ruang Studi untuk bernegosiasi dengan teman-temannya untuk mengadukan kepada
pembina bahwa dirinya ‘mungkin’ sedang ke Toilet, satu sudah masalah teratasi.
Selanjutnya, Abay pergi ke Ruang Karantina Pakaian dan mencari Tempat Sabun di situ (dengan asumsi Abay menyimpan alat mandinya di Gudang) dan segera mandi, Oke.. sudah dua
masalah teratasi, setelah mandi Abay kembali ke Karantina dan menggunakan salah satu handuk di situ, kemudian ia merasa-rasa kira-kira manakah pakaian
yang sudah kering dan layak pakai, ia mengambil salah satu baju kaos dan celana
panjang dan segera mengenakannya. Selesai…
Nah, berdasarkan penggalan cerita di atas kita bisa memahami bahwa jika di
asrama kita bisa menggunakan barang milik orang lain sesuka kita seperlunya,
asalkan barang tersebut dikembalikan kembali ke tempatnya dengan keadaan baik.
Selain meminjam sabun, meminjam
baju, handuk, ember, centong/gayung, sikat kain atau bahkan sikat gigi :0,
intinya meminjam barang lah.., kita juga bisa meminjam satu hal yang gak kalah penting dan
paling sering dilakukan yaitu uang… dalam bahasa gaul disebut “NGUTANG”
Sesungguhnya,
ngutang itu bukanlah hal yang baik dan sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan.
Seharusnya kamu memiliki kesadaran dan kontrol diri: kalo kamu gak punya duit,
ya jangan beli apa-apa. Intinya gitu. Tapi terkadang, ada situasi dimana kamu
terpaksa banget ngutang, karena mungkin kamu dihadapkan pada situasi hidup dan
mati. Nah, tapi gimana sih sebenernya cara ngutang yang baik dan benar?
1. Memilih Orang yang Diutangin
Memilih orang yang akan kamu utangin adalah hal yang sangat penting. Berhutanglah
hanya pada orang yang kamu tau gak akan bermasalah secara finansial jika kamu
utangin. Jangan ngutang sama orang yang hidup sehari-harinya aja udah susah.
Kasian amat masih kamu utangin. Nah, tapi biarpun kamu milih orang yang secara
finansial aman, bukan berarti kamu terus boleh seenaknya lho. Inget, milih
orang yang diutangin ini cuma tahap awal supaya kamu gak ngerepotin gitu lho
maksudnya.
2. Membangun Situasi yang Enak
OK katakanlah kamu udah milih orang yang mau diutangin. Trus gimana? Kamu
datengin trus tau-tau minjem duit gitu? Buset kayak malak. Malak aja
kadang-kadang sok baik-baik dulu. Kalo kamu mau ngutang, sebaiknya kamu
membangun situasi yang enak terlebih dahulu. Biar kesannya besrsahabat gitu.
Situasi yang enak ini biasanya sih dibangun dengan percakapan sehari-hari ya.
Mungkin kamu bisa memulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang standart aja, tapi
yang jelas kamu harus keliatan bahwa kamu beneran peduli gitu. Tujuannya? Ya
kan kita lagi membangun situasi yang enak.
3. Ngutang
Setelah situasi yang enak terbangun dengan cukup baik, kamu bisa mulai
melancarkan aksi ngutang kamu. Sebaiknya tidak perlu sok-sok cerita sedih
supaya temen kamu sadar sendiri, tapi langsung aja utarakan maksud dan tujuan
kamu. Berikan juga alasan yang valid kenapa kamu harus ngutang. Alasan yang
valid itu seperti misalnya:
- Karena gajian (uang kiriman) kamu telat
- Dompet kamu ketinggalan
- Dompet kamu dicuri/hilang
- Kamu ada pengeluaran yang tidak terduga.
- Minggu depan gua bayar
Sementara yang tidak termasuk alasan valid adalah:
- Kamu pengen beli hape ilegal dua buah, buat mengelabui pembina
- Pengen makan daging, soalnya udah seminggu ini gak makan daging.
- Pengen beli kado untuk pacar kamu yang ultah minggu depan
- Pengen
beli
sentiaw - Buat bayar utang ke si ini.. (buset, bayar utang dengan cara ngutang lagi)
Intinya sih alasan yang valid ini akan menentukan apakah temen kamu akan
rela minjemin uang ke kamu atau nggak. Kalo alesan kamu minjem duit cuma karena
pengen mabok sih gak bakal ada yang mau minjemin uang juga. Oh iya, pastikan
kamu itu meminjam uang dengan bahasa yang baik dan sopan ya, seperti misalnya:
Eh Bro, sorry. Aku boleh pinjam Rp. 10,000 dulu gak? Dompet
ketinggalan di gudang nih. Besok pasti diganti deh.
Dan kalo temen kamu gak ngasih, ya jangan maksa.
4. Setelah Diutangin
Apabila temen kamu berbaik hati minjemin uang, maka langkah selanjutnya
yang harus kamu lakukan adalah langsung pergi. Ya nggak lah. Kamu harus
berterima kasih dong sama dia. Pastikan kamu terima kasihnya tuh
sungguh-sungguh banget seolah-olah kamu baru saja diselamatkan dari ujung maut.
Ini akan membuat teman kamu terenyuh. Paling gak dia akan ngerasa sedikit
berguna dalam hidupnya gitu.
5. Bayar Utang
Nah, ini langkah yang sering dilupakan atau sengaja dilupakan orang. Sesungguhnya,
bayar utang adalah poin terpenting yang akan menentukan kredibilitas kamu. Kalo
kamu setelah ngutang trus suka sok-sok lupa atau mungkin lupa beneran untuk
bayar, maka untuk seterusnya kamu akan dikenal sebagai orang yang suka gak
bayar utang, trus orang jadi males deh minjemin kamu duit. Kalo suatu hari kamu
beneran butuh pinjem uang trus gak ada yang mau minjemin kan repot dong?
Makanya bayar utang. Inget tuh.
Nah demikianlah. Tapi sekali lagi diingetin ya:
kalo bisa sih gak perlu ngutang. Sebisa mungkin atur dengan baik keuangan kamu
dan selalu jaga diri baik-baik, sehingga kasus-kasus seperti ketinggalan atau
kehilangan dompet itu bisa diminimalisir. Intinya jangan sampe ngerepotin orang
lain lah. (ASJ)
Disadur
dari: malesbaget.com, dengan penyesuaian
Kutipan lagu dari NHF tentang
Sahabat:
“Sahabat, lebih sekedar
kenal tapi kita teman dekat
Setiap hari, setiap
waktu, kita selalu melekat
Di sgala suka duka
canda tawa selalu bersama
Denganmu bersama kita
pecahkan setiap dilema
Tingginya gunung, kutapaki
bersama
Suku agama dan kasta,
tak jadi pembeda
Tak ada rahasia,
diantara kita
Sakit tanggung
bersama, biar sepiring berdua”